Sebagian besar kalian pasti pernah melihat poster-poster, neon box, atau baliho-baliho "Si Koncer" seperti gambar disamping ini. Pemikiran apa yang pertama kali muncul dibenak kalian? Setuju? Tidak setuju? atau Tidak peduli?
Awas dibodohi! Semua berawal saat saya berada di salah satu stasiun kereta api di Bekasi, dan melihat sebuah neon box yang bertuliskan sebuah jargon "Jadilah Konsumen Cerdas!" selintas memang tidak ada yang aneh atau janggal. Tetapi membuat saya sedikit berpikir dan memutar otak. Apakah kita sedang dibodohi?
Pertama. Kenapa didalam jargon itu terdapat gambar seekor binatang kancil yang memakai topi wisuda? terlihat lucu dan menarik memang, tapi apakah moral kita sebagai bangsa sudah menyamai binatang? kancil memang pintar! tetapi suka mencuri. Sepele? tidak buat seseorang yang berfikiran kritis seperti saya, dan anak-anak. Kenapa anak-anak? karena menurut saya pemikiran anak-anak yang sedang berkembang dan masih dalam tahap pembelajaran lebih kritis dibandingkan profesor yang telah menempuh lebih dari 18 tahun hidupnya di lembaga pendidikan. Bagaimana kalau mereka berfikir jadi kancil itu keren, pintar tapi suka mencuri, mencuri dengan pintar, atau bahkan Menjadi Pencuri yang Pintar (pintar berkelit). Dari jargon tersebut bisa melahirkan bibit-bibit KORUPTOR! berlebihan kah?
Terakhir. Konsumen Cerdas? secerdas-cerdasnya, sampai kapan pun kita akan selalu menjadi konsumen!. Kita dibiasakan untuk terus membeli bukan membuat, apalagi didukung malah disuruh sama pemerintah. Bayangkan semua anggota dewan bersama konco-konco nya dengan muka manis dan munafik nya, meneriakan "Ayo jadi konsumen cerdas! buat apa uang disimpan, belanjakan lah!" kira-kira apa yang akan terjadi? kita akan tetap menjadi negara miskin!. Menurut saya, dari pada menggembor-gemborkan slogan itu, lebih baik digalakkan lebih besar lagi slogan untuk peningkatan kreatifitas dan jiwa wirausaha, agar tidak banyak generasi bangsa yang hanya menunggu lapangan kerja bukan membuat lapangan kerja. Setuju?.
Postingan saya diatas hanyalah pemikiran liar dari saya pribadi, boleh setuju boleh juga dihujat, Hujatan-hujatan positif sangat saya harapkan. :)
Awas dibodohi! Semua berawal saat saya berada di salah satu stasiun kereta api di Bekasi, dan melihat sebuah neon box yang bertuliskan sebuah jargon "Jadilah Konsumen Cerdas!" selintas memang tidak ada yang aneh atau janggal. Tetapi membuat saya sedikit berpikir dan memutar otak. Apakah kita sedang dibodohi?
Pertama. Kenapa didalam jargon itu terdapat gambar seekor binatang kancil yang memakai topi wisuda? terlihat lucu dan menarik memang, tapi apakah moral kita sebagai bangsa sudah menyamai binatang? kancil memang pintar! tetapi suka mencuri. Sepele? tidak buat seseorang yang berfikiran kritis seperti saya, dan anak-anak. Kenapa anak-anak? karena menurut saya pemikiran anak-anak yang sedang berkembang dan masih dalam tahap pembelajaran lebih kritis dibandingkan profesor yang telah menempuh lebih dari 18 tahun hidupnya di lembaga pendidikan. Bagaimana kalau mereka berfikir jadi kancil itu keren, pintar tapi suka mencuri, mencuri dengan pintar, atau bahkan Menjadi Pencuri yang Pintar (pintar berkelit). Dari jargon tersebut bisa melahirkan bibit-bibit KORUPTOR! berlebihan kah?
Terakhir. Konsumen Cerdas? secerdas-cerdasnya, sampai kapan pun kita akan selalu menjadi konsumen!. Kita dibiasakan untuk terus membeli bukan membuat, apalagi didukung malah disuruh sama pemerintah. Bayangkan semua anggota dewan bersama konco-konco nya dengan muka manis dan munafik nya, meneriakan "Ayo jadi konsumen cerdas! buat apa uang disimpan, belanjakan lah!" kira-kira apa yang akan terjadi? kita akan tetap menjadi negara miskin!. Menurut saya, dari pada menggembor-gemborkan slogan itu, lebih baik digalakkan lebih besar lagi slogan untuk peningkatan kreatifitas dan jiwa wirausaha, agar tidak banyak generasi bangsa yang hanya menunggu lapangan kerja bukan membuat lapangan kerja. Setuju?.
Postingan saya diatas hanyalah pemikiran liar dari saya pribadi, boleh setuju boleh juga dihujat, Hujatan-hujatan positif sangat saya harapkan. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar