Penggolongan bidal menurut asal kejadiannya:
1. bidal dari lingkungan petani
Contoh:
a. Dahulu bajak daripada jawi.
b. Pagar makan tanaman.
2. bidal dari lingkungan rumah tangga
Cotoh:
a. Sambil berdiang nasi masak.
b. Besar pasak daripada tiang.
3. bidal dari kalangan guru dan alim ulama
Contoh:
a. Lancar kaji karena diulang, pasa jalan karena ditempuh.
b. Lubuk akal tepian ilmu.
4. Bidal dari kalangan pedagang
Contoh:
a. Murah di mulut, mahal di timbangan.
b. Seperti menghasta kain sarung.
5. Bidal dari kalangan nelayan
Contoh:
a. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
b. Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa yang tahu.
6. Bidal yang mengisahkan suatu dongeng atau cerita
Contoh:
a. Katak hendak jadi lembu.
b. Lebai malang
Jenis-jenis bidal
Menurut susunan katanya dan gunanya, bidal dapat dibedakan menjadi:
1. ungkapan (idiom)
yaitu satu atau beberapa kata yang diucapkan tidak dengan arti sebenarnya atau arti kiasan. Guna ungkapan untuk memberi teguran halus atau kiasan terhadap suatu kejadian tingkah laku manusia.
Contoh : panjang akal, manis mulut, tebal telinga, keras kepala, jantung hati.
Contoh idiom dalam kalimat:
a. Orang itu anaknya selilit pinggang.
b. Selama sakit patah seleraku.
c. Dia padai bertanam tebu di bibir.
d. Rumah pemulung itu berlantai tanah, beratap bintang-gemintang.
2. peribahasa
yaitu kalimat yang dipergunakan tidak dengan arti sebenarnya (kiasan). Guna peribahasa untuk memberi nasihat, teguran, pelajaran, terhadap kesalahan/kealpaan seseorang, juga dipergunakan dalam upacara adat.
Contoh:
a. Air dingin dapat memadamkan api.
b. Seorang yang makan cempedak semua kena getahnya.
c. Manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan.
d. Bukan air muara yang ditimba, sudah disauk dari hulunya.
3. pepatah
yaitu kiasan tepat yang dipergunakan untu mematahkan perkataan orang.
Contoh:
a. Tong kosong nyaring bunyinya.
b. Besar pasak daripada tiang.
4. Tamsil
yaitu perumpamaan yang bersampiran, bersajak, dan berirama.
Contoh:
a. Diam ubi, makin lama makin berisi.
b. Keras-keras kerak, kena air lunak juga.
5. perumpamaan
yaitu kalimat yang membandingkan keadaan yang sebenarnya dengan keadaan lain yang ada dalam alam. Perumpamaan biasanya dimulai dengan kata: seperti, bagai, umpama, laksana, bak, sepantun.
Contoh:
a. Seperti menghasta kain sarung.
b. Seperti biduk dikayuh ke hilir.
c. Sepantun ayam kehilangan induk.
d. Bagai anjing dengan kucing.
6. ibarat
yaitu perumpamaan yang seterang-terangnya dengan mengadakan perbandingan dengan alam.
Contoh:
a. Bagai kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau.
b. Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang.
7. pameo
yaitu ucapan tiruan yag biasaya hanya berlaku untuk sementara waktu saja. Pameo = pem + beo, artinya peniru. Pameo digunakan sebagai semboyan atau penambah semangat.
Contoh:
a. Sekali merdeka tetap merdeka.
b. Pantang surut walau selangkah.
c. Hidup mulia atau mati syahid.
8. kata arif
yaitu hadis dari Rasulullah Muhammad SAW yang kemudian terasa sebagai milik umum.
Contoh:
a. Ilmu yang tiada diamalkan seperti pohon yang tiada berbuah.
b . Senangkanlah hatimu dengan menyenangkan hati orang lain.
Salam cinta bahasa Indonesia dari Malin Batuah.
(Sumber: Bahasa dan Sastra Indonesia, Dra. Nursyam Ilyas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar